perbedaan kitin dan kitosan. O O O HOH2 C HO O HOH2C HN HN C C CH3 O CH3 O O HN C HO O CH HOH C HO n Gambar 1. perbedaan kitin dan kitosan

 
 O O O HOH2 C HO O HOH2C HN HN C C CH3 O CH3 O O HN C HO O CH HOH C HO n Gambar 1perbedaan kitin dan kitosan Kitin direaksikan dengan larutan I 2-KI 1% yang memberikan warna cokelat, kemudian jika ditambahkan H 2 SO 4 1 M berubah menjadi violet, menunjukkan reaksi positif adanya kitin (Marganof 2003)

larutan NaOH 3,5 % dengan perbandingan 10 : 1 (v/b), kemudian dipanaskan dalam ekstraktor selama 2 jam pada. Menurut Mrunal Thate dalam disertasinya disebutkan bahwa kitosan memiliki derajat deasetilasi lebih dari 70%, sedangkan kitin memiliki derajat deasetilasi kurang dari 70%. yang diperoleh melalui deasetilasi kitin. Sumber utama kitin dan kitosan ialah cangkang Crustaceae sp, yaitu udang, lobster, kepiting, kerang–kerangan, rajungan serta hewan yang bercangkang lainnya, terutama yang berasal dari laut (Hawab, 2005). Beberapa aplikasinya antara lain industri tekstil, fotografi, kedokteran, fungisida, kosmetik, pengolahan pangan dan penanganan limbah. Biopolimer ini disusun oleh dua jenis amino yaitu. Harga kitosan dunia sekitar US$12-US$15perKg(Anon, 2008). Disamping itu kitosan dapat dengan mudah berinteraksi dengan zat-zat organik lainnya seperti protein. Pengertian kitin. 1 Kitin. Spektra infra merah : kitosan A, kitosan B dan kitosan C . Fungsi utama kitin adalah memberikan kekuatan dan dukungan pada dinding sel jamur. Padatan kemudian dipisahkan dengan cairan, selanjutnya dicuci dengan aquadest hingga netral. Kitosan dicuci hingga netral kemudian dikeringkan. RSM adalah konsentrasi HCl 1,75%, rasio kitosan 1:10 dan waktu pemanasan selama 45 menit. Perbedaan antara kitin dan kitosan adalah berdasarkan kandungan nitrogennya,Perbedaan warna serbuk kitin sebelum dan setelah depigmentasi . Kitosan merupakan produk alam yang berasal dari kitin dan merupakan biopolimer seperti selulosa dan banyak ditemukan pada exoskeleton biota laut. Abstrak pada Bab ini menyajikan tentang pembuatan kitin dan kitosan dari limbah cangkang udang. 000 Dalton sampai 1. Kitosan dianalisis kadar air, kadar abu, dan derajat deasetilasinya. Gambar 4. Campuran tersebut dipanaskan dengan suhu 120oC selama 2 jam. 1 Kitin. Perbedaan gugus ini akan mempengaruhi sifat-sifat kimia senyawa tersebut. (2013) menyatakan bahwa kitosan ut ra l ir a dpat a mneurunkn a me l k a draah. 15 Kitosan merupakan salah satu polisakarida yang terdiri atas N-asetil D-dengan menggunakan NaOH konsentrasi tinggi, dimana sebagian besar kitin dan turunannya dihasilkan oleh hewan crustacea. , 2014). Kata ”kitin” berasal dari bahasa Yunani, yaitu ”chiton”, yang berarti baju rantai besi. Terb ent ukny a glulco sam in tersebut. (5) Kitosan adalah glukosamina (2-amino-2-deoksi-β-D-glukosa) yang berikatan dengan polimer β-1,4 dan mengandung N-asetilglukosamina Kesimpulan. ads. dapat dilihat pada Gambar 3. 000. Diposkan oleh Zein Sakti. 0 PENDAHULUAN. mem"agi chitin, air-larut polimer, menjadi asam asetat dan kitosan, kitin! Kemudian. Kitin dapat diperoleh dari arthropoda, jamur, dan ragi (Fernandez-Kim. Kitin dan kitosan adalah senyawa. Gambar 1 dan 2 men unjukkan perbedaan . Kitosan mengandung gugus amida 60% - 100% sedangkan kitin lebih kecil dari 60% (Hirano, 1986). Oleh karena itu, kitosan relatif lebih banyak digunakan pada berbagai bidang industri terapan dan industri kesehatan (Muzzarelli, 1986). Proses pembuatan kitosan diawali dengan pengecilan ukuran cangkang kepiting, yang dilanjutkan dengan proses penghilangan protein (tahap deproteinasi). NaOH 3,5% dengan perbandingan 1:6 (b/v) dan dipanaskan pada suhu 80-85 selama 1 jam sambil diaduk. Hasil penelitian menunjukkan rendemen kitin diperoleh 23,9873 ± 5,5573 % kitosan dariProses produksi kitin dan kitosan terdiri dari beberapa tahapan yang berbeda-beda yang akan berdampak pada mutu produk akhir, maka perlakuan setiap tahapan pun akan mempengaruhi mutu produk akhir. Darmawan Darwis . lebih putih, selain itu juga untuk menghilangkan pigmen yang mungkin masih terkandung dalam kulit udang (Zulfikar dkk. 1 Spektrum FTIR (a) Kitin dan (b) Kitosan Transformasi kitin menjadi kitosan (Gambar 4. Rangkaian alat pembuatan kitosan dan penyerapan kolesterol Pembuatan kitosan a. Selain itu, langkah penghilangan warna sering ditambahkan untuk menghilangkan pigmen dan mendapatkan kitin murni yang tidak berwarna. 000. Untuk stuktur. Sisik ikan dicuci dengan air hingga bersih kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi kitin menjadi kitosan dari bahan limbah. Perbedaan hasil penampakan fisik dan warna dari kitosan dapat dipengaruhi oleh suhu dan garam organik yang masih tertinggal pada proses isolasi (Cahyono, 2018). indd 1 09/03/2015 13:28:41. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 65oC selama. Kitin memiliki spesifikasi sebagai berikut pada tabel 2. , termasuk koral dan. , 2011). Perbandingan Data dan Model Pada konsentrasi HCl 0,6 N dan kecepatan pengadukan 100 rpm untuk (a). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :. Rapat arus 150 mA/cm2 dan waktu 60 menit merupakan kondisi optimum untuk electrowinning nikel. dapat ditentukan. yeast, dan serangga. Kitin direaksikan dengan larutan I 2-KI 1% yang memberikan warna cokelat, kemudian jika ditambahkan H 2 SO 4 1 M berubah menjadi violet, menunjukkan reaksi positif adanya kitin (Marganof 2003). Kitosan adalah salah satu bahan polimer alam. Kitin dan kitosan adalah bahan industri yang multifungsi dan multi guna. 2 Perbandingan luas permukaan dan jari-jari pori antara adsorben kitosan dan kitosan-urea 62 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Adsorpsi Fluidisasi Cu(II) Menggunakan Kitosan-UreaSecara umum, cangkang kulit udang mengandung 27,6% mineral, 34,9% protein, 18,1% kitin, dan komponen lain seperti zat terlarut, lemak dan protein tercerna sebesar 19. Kitosan 2. Campuran diaduk dan dipanaskan pada suhu 100oC selama 2 jam dengan dengan dengan menggunakan magnetik stirrer dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Nilai DD tertinggi 87,96% pada konsentrasi basa 70% ketika reaksi dikerjakan selamapraktikum kitin dan kitosan dilaksanakan pada hari Senin, 1 September 2014 di labrotaorium rekayasa pangan. Selanjutnya kitosan dihasilkan dengan deasetilasi kitin secara kimiawi menggunakan NaOH 50 % pada suhu 80 °C selama 90 – 100 menit dengan perbandingan 1 : 10 untuk kitin dan larutan1) Sisik ikan bandeng dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kitin dan kitosan. Kitosan tidak bisa diletakkan padawadah yang terbuka dalam jangka waktu yang lama, karena itu akanmengakibatkan kitosan terkontaminasi dengan udara terbuka yang akan mengakibatkan terjadinya dekomposisi, perubahan warna menjadikekuningan, dan viskositas larutan akan berkurang (Nurhikmawati et al. Rendemen setelah deproteinasi sebesar 14,43%. 1. PENDAHULUAN 1. O O O HOH2 C HO O HOH2C HN HN C C CH3 O CH3 O O HN C HO O CH HOH C HO n Gambar 1. id - Data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, mengungkap ada 28,3 persen dari total sampah di Indonesia adalah sisa makanan. (keelektronegatifan) terhadap kitosan. Kitosan berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan antibakteri. Kitosan diperoleh dari deasetilasi kitin yang terdiri dari poli-(β-(1,4)-D glukosa-2-amin), yang bersifat polikationik. Kitin adalah jenis polisakarida terbanyak ke dua di bumi setelah selulosa dan dapat ditemukan pada eksoskeleton invertebrata dan beberapa fungi pada dinding selnya. Biopolimer kitosan dihasilkan dari kitin melalui metode deasetilasi menggunakan larutan basa (NaOH) dan penambahan NaBH 4 yang bertujuan untuk menaikkan derajat deasetilasi (DD) dari kitosan. Perbedaan kitin dan kitosan terletak pada perbandingan gugus amina (-NH2) dengan gugus asetil (CH3CO-) yang disebut derajat deasetilasi. Gambar 4. Kitosan mempunyai derajat deasetilasi 80–90%, akan tetapi kebanyakan publikasi menggunakan istilah kitosan apabila derajat deasetilasi lebih besar 70%. dengan perbandingan 1 : 20 (b/v) pada suhu 70 oC, 80 oC, 90 oC, dan 100 oC ,Kapasitas mengadsorbsi kitin dan kitosan meningkat dengan bertambahnya kandungan gugus amino yang bebas (Synowiecki and Al-Khateeb, 2003). Kitosan mempunyai nama kimia Poly d- glucosamine (beta (1-4) 2-amino-2-deoxy-D- glucose) (Taufan& Zulfahmi, 2010). Dewa (2016) ‘Isolasi kitin dan kitosan dari limbah kulit udang’, Majalah Biam, pp. Braconnot ini ternyata adalah kitin yang bercampur poligliken. 3. Tahapan proses yang dilalui menghasilkan jumlah rendemen kitosan berbeda-beda sesuai tahap isolasi dan pemurnian yang dilakukan. kitosan dengan penambahan NaOH konsentrasi tinggi. Karaktistik Kitosan Kitosan merupakan bahan yang tidak memiliki bau, memiliki bentukKarakterisasi Kitin dan Kitosan Udang Swallo (Metapenaeus monoceros) April 2012; DOI:. Selain itu, kadar kitin dalam BSF juga berbeda dalam tiap tahapan pertumbuhannya (larva, prepupa, pupa, lalat dewasa) mulai dari 8% hingga 24%. Kitosan (bahasa Inggris: Chitosan), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah. Kitooligosakarida melalui depolimerisasi kitosan dengan hidrogen peroksida untuk. Uji Sistem Dispersi Padat Kofein Dengan Menggunakan Polivinil Pirolidon (Pvp) K-30. Kadar abu pada kitin sebesar 0,74 % dan kitosan sebesar 0,45 %. Dilakukan dengan memanaskan padatan kitin dalam larutan NaOH 50% dengan perbandingan padatan kitin dan larutan NaOH sebesar 1:20 (b/v) pada suhu 80 °C dan pengadukan sebesar 150 rpm selama 2 jam. 1. Rp 195. Kitin deasetilase (EC 3. dilindungi dengan kulit luar atau karapaks dan memiliki dua antena seperti sisir yang berbentuk huruf “V”. Pengujian kitosan sebagai antibakteri terhadap E. Sedangkan kitin merupakan bahan polimer terdapat pada bahan alam seperti kulit udang, kerang, ketam, yeast,DESKRIPSI KITIN DAN KITOSAN Kitin adalah polimer alami berupa selulosa beramin dan berasetil (N-asetil glukosamin) yang jumlahnya cukup berlimpah di alam,. Perbedaan spektra kitin dan kitosan ditunjukkan dengan munculnya pita serapan di daerah 1627,92 cm-1. Pada selulosa terikat gugus hidroksil (–OH), sedangkan pada kitin berupa gugus asetamida (–NHCOCH 3). namun, HA memiliki laju degradasi yang sangat lambat dan rapuh. 3 Tahap Tranformasi Kitin menjadi Kitosan Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan kitin ke dalam gelas beker, kemudian ditambahkan larutan NaOH 60% dengan perbandingan kitin dan larutan NaOH 1 : 10 (w/v). Tahap deasetilasi Kitin yang diperoleh direaksikan dengan larutan NaOH 50% dengan perbandingan 1:20 (b/v) dan dipanaskan pada suhu 120Perbedaan Kitin dan Kitosan secara Stokiometri. 1. , 2008). Deasetilasi Kitin yang telah dihasilkan dimasukkan dalam larutan NaOH 50% dengan perbandingan 1:20. 2. Kitosan ini kemudian dibaca. Bentukan derivatif deasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Reaksi dekolorisasi dengan larutan NaOCl 0,315%, perbandingan 10:1 (v/b) dalam ekstraktor selama selama 1 jam pada suhu 40 oC. Persamaan Antara Kitin dan Selulosa 5. kadar air kitin dan kitosan sebesar 0,42 % dan 0,34 %, kadar abu 0,97 % dan 0,89 %, N-total 6,19 % dan 2,34 %, serta derajat deasetilasi 79,50 % dan 86,57 %. Kitin dan kitosan merupakan golongan karbohidrat yang dapat dihasilkan dari limbah laut, khususnya golongan udang, kepiting dan kerang (angka dan suhartono, 2003). diperoleh disebut kitin, blrupa tepung berwama putih kemerah. Rendemen ini merupakan rendemen kitin. 1 Struktur Kitosan Proses deasetilasi kitin dapat dilakukan dengan cara kimiawi atau enzimatik. NaOH 50% dan perbandingan antara kitin dengan . 2, terlihat lebih jelas perbedaan kitin dan kitosan, pada −NH−CH3−CO yang dimiliki kitin, dan gugus −NH−H pada kitosan. mempengaruhi sifat-sifat kimia kitin dan kitosan. Struktur molekul kitin (a), Kitosan (b). AI. Kitosan merupakan polimer rantai panjang yang disusun oleh monomer-monomer glukosamin (2-amino-2-deoksi-D-glukosa). Pembuatan kitin Deproteinasi Proses ini dilakukan pada suhu 60-70°C dengan menggunakan larutan NaOH 1 M dengan perbandingan serbuk udang dengan NaOH = 1:10 (gr serbuk/ml NaOH) sambil diaduk selama 60 menit. Proses deasetilasi kitin menjadi kitosan menggunakan HCl 1 M Kitosan dibuat dengan menambahkan NaOH 1 M dengan kitin hasil demineralisasi dengan perbandingan 260 mL : 26 g (pelarut : kitin). Secara garis besar sintesis kitosan dari kedua metode melewati beberapa proses seperti proses deproteinasi yaitu proses penghilangan protein yang ada pada. transformasi kitin menjadi kitosan. kitosan/PVA dan asam oksalat sebagai agen pengikat silang. Bila kandungan total nitrogennya kurang dari 7%, maka polimer tersebut adalah kitin dan apabila kandungan. Struktur kitin dan kitosan dapat dilihat pada Gambar 2. kitin dan kitosan sebesar 1,96% dan 7,22%, kadar abu 1,84% dan 0,90%, serta derajat deasetilasi 68,61% dan 74,94%. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi dan bersifat spontan. Rohmah dkk. 2020; Faruqi et al. Cangkang kepiting. Apa kitin? Kitin adalah polimer yang terdiri dari monomer glukosa yang dimodifikasi yang disebut N-asetilglukosamin. Kitin dan Kitosan disintesis dari cangkang udang windu (Peneaus Monodon) dengan menggunakan metode Hong K. Membran kitosan memiliki ketahanan fisik yang kurang baik [15]. (5). Kitosan mempunyai nama kimia Poly dglucosamine (beta (1-4) 2-amino-2-deoxy- Dglucose) (Taumn & Zulåhmi,2010). Akhir-akhir ini kitosan banyak dimanfaatkan dalam beragam industri dengan alasan limbah industri makanan laut begitu besar dan perlu untuk diolah menjadi sesuatu yang berguna selain itu. Deasetilasi Kitin yang telah dihasilkan dimasukkan dalam larutan NaOH 50% dengan perbandingan 1:20. Kitosan adalah suatu polisakarida yang diperoleh melalui deasetilasi kitin. Campuran tersebut dibiarkan pada suhu ruang selama 24 jam, setelah itu disaring dan dicuci sampai pH netral. Kualitas kitosan yang dihasilkan larut sempurna dengan asam asetat 2%, rendemen 63%, dan derajat deastilasi 83,25% (Dompeipen et al. 2005). Chitosan kini banyak dikonsumsi sebagai salah satu suplemen untuk menurunkan berat badan. 2. Selanjutnya dikeringkanProses produksi kitin dan kitosan terdiri dari beberapa tahapan yang berbeda-beda yang akan berdampak pada mutu produk akhir, maka perlakuan setiap tahapan pun akan mempengaruhi mutu produk akhir. Kitosan dapat diperoleb dengan. Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. Buku Oxford: Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. 15 No. mesh. *Email: sryagustina_92@yahoo. (15) Kitosan memiliki struktur poli β- (1,4)-2-amino-2’-deoksi-D-glukosa, sedangkan kitin memiliki struktur β- (1,4)-2-asetamida-2’-deoksi-Dglukosa. Kitosan mempunyai derajat deasetilasi 8090%, akan tetapi kebanyakan. Kitosan dihasilkan oleh deasetilasi molekul basa N (nitrogen) parsial pada kitin, yang secara komersial diekstrak dari kulit udang dan kerang. Rangkaian alat deproteinasi, demineralisasi, dan. 2. 3. 1b) dari proses deasetilasi ditandai dengan perubahan serapan sekitar 3454 cm -1 menjadi lebih lebar dan bergeser ke arah bilangan gelombang lebih kecil, intensitas puncak serapan sekitar 3103 cm -1 yang menunjukkan gugus N-H (Amida II) semakin. Pemanfaatan limbah cangkang rajunganlarutan HCl 1 N dengan perbandingan 1:7, selanjutnya campuran tersebut dipanaskan selama 1 jam. Kitosan hasil deasetilasi kitin Kitosan yang diperoleh dari proses deasetilasi kitin sebesar 16,67 g (66,68%) selanjutnya dianalisis gugus fungsinya dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR. 9Selanjutnya proses demineralisasi dengan HCl 1 N dengan perbandingan 1:15 (g/ml), pengadukan dilakukan terus-menerus selama 30 menit dengan suhu 40oC. 3. Penelitian tentang kitosan dan kitin yang dimanfaatkan sebagai material antimikroba telah dilakukan sebelumnya, bahwa pemberian kitin, kitosan dan N-. sebagian besar kitin dan turunannya dihasilkan oleh hewan crustacea. larutan NaOH 4% dengan perbandingan serbuk udang dan larutan NaOH sebesar (1:10) g/mL pada suhu 80oC selama 1 jam. Proses ini dilakukan dengan penambahan NaOH 3,5% (b/v) pada 100 g kulit udang yang telah diayak dengan perbandingan 1:20 (b/v), kemudian dilakukan3, yaitu kitosan dengan BM rendah (BM <50 kDa), BM sedang (50-150 kDa), dan BM tinggi (>150 Kda) (Goy et al. 53 %), sedang (74 . Dari spektra FTIR dapat diketahui perbedaan kitin dan kitosan yang terletak pada gugus NH2, C=O, CH3. 11 Nomor 2 Desember 2010, 1 - 10 Recycle ; Limbah cangkang invertebtarta laut diawali dengan proses pembuatan kitin, dan deasetilasi dengan alkali. Kitin dimasukkan ke dalam tangki berkondensor, tambahkan NaDi bidang biomedis kitin dan turunannya dapat digunakan sebagai drug delivery, pembalut luka, dan pendiagnosis kanker. Kitosan larut asam dengan BM 800. Kitin dan kitosan memiliki. 4. 1. 9Isolasi kitin menjadi kitosan Metode i sa ol s i in t ki mi kunt egi Dwiyitno et al. Viskositas kitosan mengalami pengurangan seiring. Perbedaan antara kitin dan kitosan dapat diketahui dari sifat Kitosan yang diperoleh pada penelitian sebesar 17,35 gra m dari 40,67 gram kitin, Ca3 PO4 . Struktur kimia dari Kitin dan Kitosan Dalam pengolahan industri, kitin diekstraksi dengan perlakuan asam untuk melarutkan kalsium karbonat diikuti dengan larutan alkali untuk melarutkan protein (Fai et al. Biopolimer ini disusun oleh dua jenis amino yaitu. Sejak mendapat banyak sorotan karena memiliki banyak keunggulan dan manfaat. : *Vibrasi gugus CH 3 hanya kitin saja. Selulosa adalah komponen struktural dari tanaman dan dinding sel alga. Kulit udang mengandung sekitar 30% kitin, 20% protein, dan 50% mineral [3] sehingga untuk mendapatkan kitosan harus dilakukan isolasi kitin terlebih dahulu dan dilakukan tranformasi gugus fungsi sehingga menjadi kitosan. linear dari kelompok asetilglukosamin sementara kitosan terbentuk dengan menghapus kelompok asetil yang cukup (CH3-CO) dari kitin, oleh karena itu, molekul kitin dan produk yang dihasilkan dapat larut dalam asam yang paling encer. Selain itu, kitin juga merupakan bahan baku utama untuk membuat kitosan yang. Kitosan diproduksi dari kitin, yang merupakan polimer karbohidrat alami yang dapat ditemukan pada cangkang crustacea, seperti kepiting, udang, dan lobster serta bagian eksoskeleton zooplankton spp.